TEGAL, KOMPAS.com - Para perajin tahu dan sejumlah warga Desa Adiwerna, Kabupaten Tegal, kini beralih menggunakan kompor biogas dari limbah tahu karena selain biaya penggunaannya murah juga tak berbahaya seperti penggunaan tabung elpiji.
Ketua Paguyuban Tahu Desa Adiwerna, Saimun di Tegal, Sabtu (24/7/2010), mengatakan, pada awalnya penggunaan kompor biogas ini tidak begitu diminati warga, tetapi kini mereka memanfaatkan alat memasak tersebut sebagai pengganti tabung elpiji. "Sebelum banyak tabung elpiji meledak, sebagian warga tidak mau memanfaatkan kompor biogas tetapi kini mereka sudah beralih ke alat memasak itu," katanya.
Menurut dia manfaat kompor biogas itu, selain proses pemanasannya lebih cepat juga efisien. "Setelah muncul pemberitaan tabung elpiji banyak yang meledak, saat ini sebagian warga dan perajin tahu sudah beralih ke kompor energi biogas karena lebih aman dan hemat biaya," katanya.
Makmur, warga setempat mengatakan dengan menggunakan kompor biogas kini aktivitas memasak akan lebih aman dan nyaman.
Untuk mendapatkan pasokan limbah tahu ini dari instalasi pengolah air limbah (IPAL), kata dia, warga hanya dikenakan biaya Rp 15 ribu dengan penggunaan sepuasnya. "Sisa limbah tahu di Desa Adiwerna ini tidak akan pernah habis karena hampir 80 persen warga setempat sebagai perajin tahu dan tempe," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar